TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH PENGANTAR
TEKNOLOGI GAME
“MEMBUAT
GAME ARACHNOPHOBIA”
KELOMPOK
NAMA NPM
1.
AMALIA
YULIANTIKA 50413765
2.
MUHAMMAD
RIDHO F 55413164
3.
MUHAMMAD
IQBAL R 55413196
4.
MUHAMMAD
AJI P 55413820
5.
REXY
YOSUA S 57413470
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
ARACHNOPHOBIA
Amalia
Yuliantika, M. Ridho F, M. Iqbal R, M. Aji P, Rexy Yosua S
S1
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Gunadarma
PENDAHULUAN
Dewasa ini ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin berkembang pesat seiring berjalan nya waktu selalu
menciptakan sesuatu yang baru. Hal initentusangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Di masa modern
yang serba bergantung dengan teknologi ini manusia sudah mulai meninggalkan
sesuatu hal yang dapat dikatakan traditional seperti halnya permainan
traditonal yang sudah berganti dengan permainan digital. Permainan atau game adalah sebuah
aktivitas dengan tujuan bersenang-senang,mengisi waktu luang,atau berolargara
ringan. Permainan biasanya dilakukan sendiri atau bersama sama.
Permainan traditional yang biasa dilakukan
bersama teman secara nyata di kehidupan sudah mulai ditinggalkan dan berganti
dengan permainan yang di mainkan dengan menggunakan teknologi seperti
playstation, PSP, smartphone dan computer. Anak kelahiran tahun 2000an sudah tidak mengenal
dan merasakan betapa seru bermain petak umpet, kelereng, benteng, gatrik dan permainan traditional lainnya
yang di mainkan anak tahun 90an.
Permainan yang di mainkan secara digital
sudah sangat variatif jenisnya, dapat dimainkan dimana saja dan kapan saja
tentu hal itu menjadi kelebihan dari permainan digital tersebut.Berdasarkan hal
ini pun mendorong untuk membuat sebuah permainan atau game digital yang
dimainkan melalui media komputer yang di beri nama : “The Maze Game :
ARACHNOPHOBIA” .
Game Arachnopobia adalah sebuah game yang
dapat dimainkan oleh seseorang secara sendiri yang memainkan dan membantu
sebuah robot yang terjebak di dalam labirin di penuhi oleh banyak laba-laba
yang dapat membunuh untuk dapat keluar dari labirin tersebut yang dapat
menyelamatkan hidupnya dari serangan laba laba ganas.
PEMBAHASAN
Genre game
Game Arachnophobia adalah
game bergenre Action Adventure. Adventure atau Action Adventure adalah
game yang sering kita jumpai di pasaran. Game ini sangat umum sehingga hampir
semua game juga memiliki unsur game adventure walaupun tidak spesifik. Game ini
biasanya memiliki 1 tokoh utama yang kita mainkan dan kita jalankan secara
langsung dari awal sampai tamat mengikuti jalan cerita.
Tampilan awal game
Arachnophobia
Aplikasi
Dalam pembuatan game
Arachnophobia aplikasi yang digunakan adalah Blender 2.77. Blender adalah perangkat lunak sumber terbuka grafika komputer 3D. Perangkat lunak ini
digunakan untuk membuat film animasi, efek visual, model cetak 3D, aplikasi 3D
interaktif dan permainan video. Blender memiliki beberapa fitur termasuk
pemodelan 3D, penteksturan, penyunting gambar bitmap, penulangan, simulasi
cairan dan asap, simulasi partikel, animasi, penyunting video, pemahat digital,
dan rendering.
Game
engine adalah perangkat lunak yang dirancang untuk membuat dan mengembangkan
video game. Fungsi utama yang diberikan oleh game engine meliputi rendering
untuk 2D atau 3D graphic, collision detection, sound, scripting, animasi,
artificial intelligence, networking, memory management, threading dan scene
graph.
Beberapa
Elemen yang Terdapat di dalam Game Engine
1. Tools/Data
2. System
3. Console
4. Support
5. Renderer / Engine core
6. Game Interface
7. The Game
Blender 2.77
Cara bermain
1. Telusuri
labirin tersebut hingga bertemu dengan diamond.
2. Untuk
berjalan maju gunakan tombol w, mundur tombol s, kekanan tombol d, kekiri
tombol a, lari tombol shift+w dan menembak tombol spacebar.
3. Jangan
sampai bersentuhan dengan laba-laba
4. Jika
berhadapan dengan laba-laba tekan tombol spacebar terus menerus untuk
menembaknya.
5. Temukan jalan akhir dimana diamond berada.
6. Permainan
berakhir jika robot berhasil mendapatkan diamond.
Tahap pembuatan game
Untuk membuat game
Arachnophobia tahap pertama yang dilakukan adalah membuat objek robot terlebih
dahulu. Objek robot yang digunakan dapat didownload di blend swap. Lalu menambahkan
armature pada objek tersebut, buat 1
tulang lalu ekstrude tulang tersebut dan atur sampai menyerupai tulang pada
objek robot sesungguhnya. Lalu membuat animasi untuk robot berjalan. Setelah
itu parent kedua objek tersebut agar jika tulang berpindah maka objek robot
mengikuti tulang
Tulang pada robot
Pengaturan sensor, controller, actuator pada
robot
-Sensor
adalah segala macam yang berhubungan dengan input, urusannya ada di tempat ini.
Bisa input dari user, seperti keyboard, mouse, joystick atau input lain seperti
random, always, dll.
-Controller
berfungsi untuk mengolah input yang didapat dari sensor. Bisa pengolahan logika
yang simple seperti and, OR, NAND, NOR, XOR atau bisa yang sangat kompleks
menggunakan script python.
-Actuator
adalah ujung tombak yang harus melakukan sesuatu karena perintah controller.
Pada
sensor pilih keyboard untuk gerak maju yaitu key “w”, mundur key ”s”, kanan key
“d”, kiri key “a”, lari key “w” pada first modifier pilih left shift, dan menembak
key “spacebar”. Pada actuator pilih action, motion, dan sound. Action digunakan
untuk mengatur gerakan maju, mundur, kanan, kiri, lari dan menembak. Motion
untuk mengatur koordinat geraknya. Sound yang digunakan untuk robot yaitu sound
untuk berjalan dan menembak. Lalu antara sensor dan actuator dihubungkan
melalui controller.
Tahap
kedua adalah membuat objek musuh yaitu si laba-laba. Pertama objek laba-laba didownload
dahulu diblend swap.
Tampilan objek laba-laba
Setelah itu menambahkan
armature pada objek tersebut, buat 1
tulang lalu ekstrude tulang tersebut dan atur sampai menyerupai tulang pada
laba-laba sesungguhnya. Lalu membuat animasi untuk laba-laba berjalan dan
melompat. Setelah itu parent kedua objek tersebut agar jika tulang berpindah
maka objek laba-laba mengikuti tulang.
Pengaturan sensor, controller, dan actuator pada laba-laba
Setelah itu tambahkan
sensor, controller dan actuator pada tulang tersebut, masuk ke game logic.
Disini menambahkan 4 sensor yaitu always, 3 property. Lalu 4 controller dan 5 actuator yaitu 2 action 2
property dan 1 sound. Action yang dibuat selalu berjalan, dan property berguna
untuk mengatur jika nilai property menjadi 1 maka melakukan animasi lompat. Dan
selalu menjalankan suara.
Tampilan parent antara objek laba-laba dan kubus
Setelah itu buat sebuah
kubus dan parentnya ke tulang. Kubus berfungsi untuk membuat laba-laba mengejar
objek pemain dan membuat physic type menjadi dynamic. Dimana dynamic tersebut
agar bisa mengenai objek lain dan tidak menembus dinding.
Pengaturan sensor, controller, dan actuator pada tulang
Setelah itu tambahkan
sensor, controller dan actuator pada tulang tersebut, masuk ke game logic.
Disini menambahkan 3 sensor yaitu always, collision dan property. Lalu 3
controller dan 3 actuator yaitu steering, edit object, property. Steering
berguna untuk bergerak menuju objek yang dituju yaitu objek pemain. Lalu
collision berguna untuk jika peluru mengenai laba-laba tersebut maka darah
laba-laba akan berkurang sebanyak 50. Darah awal laba-laba yang dibuat sebanyak
100. Property dibuat jika darah 0 maka laba-laba tersebut akan hilang. Dan
motion akan dikoneksikan kebagian armature.
Tahap
ketiga yaitu membuat labirin. Cara membuat labirin gunakan objek plane, lalu
buat menjadi kotak-kotak kecil dengan merubah menjadi edit mode kemudian tekan
ctrl+R maka akan muncul garis berwarna ungu dan atur seberapa besar kotak-kotak
kecil yang diinginkan. Extrude disetiap pinggir plane dan buat labirin
didalamnya. Seperti gambar berikut:
Tampilan labirin game
Arachnophobia
Tahap
keempat yaitu membuat main menu. Cara membuat main menu dengan menggunakan
plane.
Tampilan main menu
game Arachnophobia
Menu utama terdiri dari
beberapa button yaitu play, how to play, about us dan exit. Untuk menu utama
menggunakan objek plane sebagai tampilannya. Lalu pada masing-masing button
diberi animasi. Untuk memberikan efek animasi dapat diatur pada actuator,
sensor, dan controller masing-masing button, seperti berikut:
Pengaturan sensor, controller,
actuator button play
Gambar diatas adalah pengaturan pada button play. Pada
add sensor pilih mouse, lalu mouse event pilih mouse over. Mouse over berfungsi
untuk mengarahkan kursor pada button sehingga kursor hanya fokus pada button
yang diklik. Pada add actuator pilih action dan scene, diaction atur animasinya
menjadi bergerak dan pada scene atur mode menjadi set scene. Set scene
berfungsi untuk mengatur kemana scene yang dituju. Pada button play set scene
diatur menuju menu utama agar ketika diklik button play, permainan akan
dimulai.
Pengaturan sensor, controller,
actuator button how to play
Gambar diatas adalah pengaturan pada button how to
play. Pada add sensor pilih mouse, lalu mouse event pilih mouse over. Mouse
over berfungsi untuk mengarahkan kursor pada button sehingga kursor hanya fokus
pada button yang diklik. Pada add actuator pilih action, scene, dan sound.
Action mengatur button ketika diklik menjadi bergerak dan menghasilkan suara
karna sudah ditambahkan sound. Lalu untuk scenenya pilih how to play, agar
ketika diklik button how to play akan muncul message box berupa cara
bermainnya.
Tampilan
button how to play
Pengaturan sensor, controller,
actuator button about us
Gambar diatas adalah pengaturan pada button about us.
Pada add sensor pilih mouse, lalu mouse event pilih mouse over. Mouse over
berfungsi untuk mengarahkan kursor pada button sehingga kursor hanya fokus pada
button yang diklik. Pada add actuator pilih action, scene, dan sound. Action
mengatur button ketika diklik menjadi bergerak dan menghasilkan suara karna
sudah ditambahkan sound. Lalu untuk scenenya pilih about us, agar ketika diklik
button about us akan muncul message box berupa tentang keterangan kelompok.
Tampilan
button about us
Tampilan
sensor, controller, actuator pada button exit
Gambar diatas adalah pengaturan pada button exit. Pada
add sensor pilih mouse, lalu mouse event pilih mouse over. Mouse over berfungsi
untuk mengarahkan kursor pada button sehingga kursor hanya fokus pada button
yang diklik. Pada add actuator pilih action, game, dan sound. Action mengatur
button ketika diklik menjadi bergerak dan menghasilkan suara karna sudah
ditambahkan sound. Lalu untuk game pilih quit game, quit game berfungsi untuk
ketika diklik permainan berakhir.
Tampilan
sensor, controller, actuator pada button restart
Gambar diatas adalah pengaturan pada button restart di
menu win. Pada add sensor pilih mouse, lalu mouse event pilih mouse over. Mouse
over berfungsi untuk mengarahkan kursor pada button sehingga kursor hanya fokus
pada button yang diklik. Pada add actuator pilih action, scene dan sound.
Action mengatur button ketika diklik menjadi bergerak dan menghasilkan suara
karna sudah ditambahkan sound. Set scene berfungsi untuk mengatur kemana scene
yang dituju. Pada button restart set scene diatur menuju menu utama agar ketika
diklik button restart, permainan akan dimulai lagi.
Tampilan menu
win
Tampilan
sensor, controller, actuator pada button continue
Gambar diatas adalah pengaturan pada button continue
di menu lose. Pada add sensor pilih mouse, lalu mouse event pilih mouse over.
Mouse over berfungsi untuk mengarahkan kursor pada button sehingga kursor hanya
fokus pada button yang diklik. Pada add actuator pilih action, scene dan sound.
Action mengatur button ketika diklik menjadi bergerak dan menghasilkan suara
karna sudah ditambahkan sound. Set scene berfungsi untuk mengatur kemana scene
yang dituju. Pada button continue set scene diatur menuju menu utama agar
ketika diklik button continue, permainan akan dimulai lagi.
Tampilan menu
lose
PENUTUP
Nama game “ARACHNOPHOBIA” di ambil dari
istilah salah satu jenis phobia yang mana
seseorang yang mengalami trauma atau phobia dan takut terhadap laba laba
dan serangga sejenisnya (tarantula). Jika
arachnophobics melihat laba-laba, mereka tidak mungkin masuk sekitar umum
sampai mereka telah mengatasi serangan panik yang sering dikaitkan dengan fobia
mereka. Beberapa orang menjerit, menangis, mengalami kesulitan bernapas,
memiliki keringat berlebihan atau bahkan gangguan jantung ketika mereka datang
dalam kontak dengan daerah dekat laba-laba atau web mereka. Dalam beberapa
kasus ekstrim, bahkan gambar atau gambar realistis laba-laba juga bisa memicu
rasa takut.
Maka dari itu sesuai dengan inti permainan
yang bersangkutan dengan laba-laba dimana seseorang ingin keluar dari labirin
dengan membawa sebuah permata yang terdapat di labirin tersebut namun di dalam
labirin sangat banyak terdapat laba laba
yang siap menerkam dan
mematikan seseorang itu oleh karena nya pembuat mengangkat nama ARACHNOPOBIA
menjadi nama game ini. Salah satu di buatnya game ini yaitu untuk membantu arachnophobics
agar terbiasa melihat seekor laba-laba di dalam game dan mulai tidak takut,
karena dengan melihat di dalam game dan menembaki seekor laba-laba dapat
membantu mengurangi bahkan mungkin menghilangkan phobia tersebut. Dapat di katakan
game ini merupakan salah satu terapi bagi para penderita arachnophobia karena
ketakutan pada seseorang akan berubah menjadi keberanian jika kita mencoba
melawan rasa takut tersebut bukan membiarkan rasa takut terus menghantui pada
diri kita.
Saran dari pembuat yaitu game ini cocok di
mainkan untuk mengisi waktu luang agar tidak bosan dan di sarankan pengguna
game ini batas usia minimal 5 tahun. Dan game ini dapat di coba untuk terapi
bagi penderita arachnopobia semoga saja phobia tersebut dapat terbantu dengan
memainkan game ini.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar