CUBEHELIX DIAGRAM

MeMenuhi Tugas SoftSkill (Desain Permodelan Grafik) Semester 5 (2015/2016)
CUBEHELIX DIAGRAM
Nama Anggota:
Rexy Yosua Siwabessy-57413470
Putri Prima Richwandi-57413034
Winda Febriani Kusuma-59413319
Febby Ramadhania-53413348
Putri Omega Sola G.S.-57413033


Pembahasan : Cubehelix Color dan Diagram
Mata Kuliah : Desain Permodelan Grafik


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rhmat dan karunianya Lah, kami dapat menyelesaikan Buku mengenai CubeHelix Diagram dengan baik dan tepat pada waktunya.
Buku ini di susun melalui studi pustaka dan pencarian di media internet serta media cetak lainnya yang kami proleh berdasarkan isi dosen matakuliah Design permodelan grafik Universitas Gunadarma yaitu Bapak Dr.rer.nat.Imade Wiryana, SKom,SSi,MAppSc.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunan buku ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Adapun naskah buku ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan naskah buku ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan naskah buku ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin membeikan saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki sebuah naskah buku ini.
Akhirnya kami memberanikan diri dan berharap, semoga buku ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para mahasiswa sekalian.
Depok, Januari 2016
Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN


  1. LATAR BELAKANG
Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat, kini teknologi pun ikut berkembang pesat seiring dengan peradaban manusia. Dengan teknologi yang pesat, kini banyak manusia yang sangat terbantu dengan adanya teknologi. Banyak bidang-bidang yang sangat terbantu seperti halnya keamanan tentu akan terjaga dengan bantuan teknologi, perekonomian tentu semakin pesat dengan adanya teknologi, bidang kesehatan ikut terbantu dengan adanya teknologi khususnya dengan banyaknya penyakit yang sedikit demi sedikit mulai dapat tercegah dan terobati, serta dalam bidang statistik teknologi sangat membantu dalam hal kependudukan. Para ahli terus menggali dan meneliti banyak hal sehingga setiap harinya banyak ide kreatif yang bermunculan untuk membuat suatu teknologi terbaru. Dahulu dalam bidang kesehatan ada beberapa penyakit yang masih belum ditemukan obatnya, pencegahannya ataupun alat bantunya. misalnya saja penyakit buta warna, buta warna adalah salah satu penyakit turunan dari orangtua karena kelainan kromosom, namun ada pula penyakit buta warna yang dapat disebabkan oleh suatu racun atau limbah yang mengenai mata. Oleh karena itu, para astronom membuat cubehelix untuk membantu orang-orang yang mengidap buta warna. Dalam bidang statistik cubehelix juga sangat membantu dalam pemetaan Negara dan kependudukan, Menentukan kontur, bagian degradasi warna yang termasuk kedalamnya.

Gambar dalam astronomi tidak selalu mewakili intensitas beberapa sumber. Namun, skema warna yang digunakan untuk menampilkan gambar tidak dianggap sebagai peningkatan monoton di bright-ness, yang tidak membantu interpretasi gambar. Kecerahan warna merah, hijau dan biru tidak sama, dengan yang hijau dilihat sebagai terang, lalu merah, lalu biru. Sebagai contoh kuning terang (yaitu intensitas penuh merah dan hijau) dianggap sebagai sangat jauh lebih terang dari biru cerah. Jadi jika skema warna kuning untuk memiliki intensitas menengah, tapi biru atau merah untuk intensitas yang lebih tinggi, maka biru atau merah yang dirasakan pada kecerahan rendah. Hal ini dapat juga terlihat ketika gambar berwarna tersebut dicetak dalam warna hitam dan putih, ketika meningkatkan intensitas dalam yang tidak sesuai dengan abu-abu dengan monoton meningkat kecerahan. Masalah ini dicatat oleh Rappaport (2002) untuk skema warna yang satu komputasi paket. Rappaport dibangun – secara ad hoc – skema 2 warna itu menghasilkan greyscale dengan warna monoton meningkat kecerahan saat dicetak pada perangkat hitam dan putih.

Cubehelix itu sendiri merupakan Banyak skema warna yang digunakan untuk menampilkan gambar Intensitas Astronomi. Skema ini dimaksudkan untuk menjadi monoton meningkat di kecerahan saat ditampilkan di greyscale ketika dicetak hitam putih. Cube helix tidak memiliki peningkatan yang mendasari dalam persepsi kecerahan warna yang digunakan (misalnya terbakar menjadi merah untuk nilai data yang tinggi, tetapi menggunakan kuning / hijau untuk nilai data menengah, yang dirasakan sebagai lebih terang dari warna merah). Fungsi mengevaluasi heliks yang bergerak melalui RGB “kubus”, mulai dari hitam (0,0,0) dan berakhir pada putih (1,1,1).Poin merata spasi pada helix ini dalam kubus dikembalikan sebagai warna RGB,Ini memberikan palet warna yang intensitasnya meningkat secara monoton, yang merupakan pentransfer yang baik untuk menampilkan grayscale ataucetakan.Serta dapat memiliki keuntungan bagi penderita warna blindeness.
Banyaknya skema warna yang digunakan untuk menampilkan gambar intensitas astronomi tidak memiliki peningkatan yang mendasari dalam persepsi kecerahan warna yang digunakan. Warna adalah properti visual yang orang paling sering gunakan dalam suatu visualisasi tanpa mereka sadari hal itu. Variasi colormap pelangi sangat populer, namun terkadang dapat bermasalah dan menyesatkan. Peta warna pelangi tersebut didasarkan pada warna dalam spektrum cahaya, kadang-kadang warna dalam urutan benar, dan kadang-kadang warna dalam urutan yang salah. Kecepatan warna pelangi itu merupakan salah satu yang akan menjadi masalah. Bahkan jika warna tersebut digunakan secara konsisten, tak seorang pun akan tahu urutan yang tepat. Sehingga Nama-nama warna mempengaruhi persepsi kita tentang warna. Dibawah ini merupakah bagian bagian warna dengan perhitungannya.
  • Putih (0,0-0,09). Putih merupakan bagian warna yang masih belum tercampur dan putih adalah warna yang digunakan untuk memulai, karena latar belakang peta juga putih, dan non-warna seperti abu-abu putih dan hitam, serta digunakan untuk nilai-nilai khusus seperti data yang hilang.
  • Merah muda (0,1-0,19 dan 0,2-0,29).
  • Ungu (0,3-0,39). Merupakan warna yang lebih gelap dari warna merah.
  • Biru (0,4-0,49 dan 0,5-0,59). Merupakan warna yang berbeda juga tentunya dengan yang lain, dan warna yang berlawanan dari warna pink.
  • Hijau (0,6-0,69 dan 0,7-0,79). Warna yang hampir mendekati dari warna biru, namun warna hijaun jauh lebih cerah dari warna biru.
  • Kuning kehijauan (0,8-0,89). Warna kuning kehijauan memiliki rona warna yang jauh lebih cerah dari warna hijau dan hampir mendekati warna kuning. Lompatan dramatis dalam pencahayaan yang mungkin membuat warna kuning kehijauan ini sedikit lebih cerah dari warna hijau.
  • Kuning (0,9-0,99). Kuning adalah bagian warna dalam hue yang menunjukan nomor tujuh. Warna kuning ini adalah warna asli, sehingga jika warna lain seperti warna biru dicampurkan dengan warna kuning sehingga menghasilkan warna kuning.
  • Oranye dan coklat (1.0 dan lebih dari 1.0). Warna oranye dan cokelat memang hampir mendekati namun warna oranye jauh lebih cerah daripada warna cokelat dan warna cokelat itu sendiri jauh lebih gelap dibandingkan warna lainnya, kecuali hitam. Meskipun warna oranye dan cokelat memnag terlihat berbeda karena warna cokelat sebenarnya sangat gelap, oranye desaturated tetapi masih memiliki warnanya sendiri.
Jadi ada delapan warna berbeda yang terdapat diatas, ada warna yang melompat pencahayaan atau maksudnya lebih cerah, dan ada pula yang pencahayaannya bahkan tidak berubah dalam arah yang konsisten (yaitu warnanya tetap). Warna diatas merupakan beberapa warna dari palette warna, yang semua warnanya terlihat begitu ilmiah dan indah. Kumpulan warna tersebut tentu saja tidak hanya ada satu warna yang kontras dan dominan untuk digunakan melainkan menggunakan lebih dari satu warna dari campuran warna-warna yang lainnya. Kumpulan warna tersebut juga memiliki rentang nilainya masing-masing seperti rgb dari warna tersebut, agar mudah untuk dapat dibedakan antara warna yang satu dengan yang lain. Namun belum ada indikasi yang mengatakan warna tersebut berpengaruh dengan titik suhu.
Adapun kasus yang akan dibuat untuk peta warna yang memiliki lebih dari satu atau dua warna, yaitu tidak menghasilkan jenis warna. Salah satu pendekatannya adalah dengan menggunakan peta warna di mana pencahayaan konstan atau monoton meningkat (artinya, tidak pernah berubah arah). Pencahayaan konstan mengarah ke warna yang sangat membosankan, tetapi peta warna dirancang dengan baik dengan meningkatkan pencahayaan yang dapat terlihat cukup menarik. ColorBrewer memiliki beberapa dari warna tersebut, setidaknya untuk dua warna.
Semua orang tahu ColorBrewer merupakan warna yang dapat divisualisaikan. Namun tentunya banyak orang-orang yang menggunakan peta warna dengan warna yang kurang menarik. ColorBrewer membutuhkan beberapa perawatan ketika menggunakannya, tetapi memiliki penjelasan untuk membantu memilih peta warna yang baik. Warna ColorBrewer cenderung tersedia di banyak paket visualisasi (D3, dan paket lainnya), meskipun sebagian besar variannya hanya kategoris. Ada jugaAdobe Kuler, yang memungkinkan kita merancang palet warna, tetapi yang memerlukan beberapa pengetahuan untuk menggunakannya dengan baik. Ada juga banyak skema warna yang menarik untuk dieksplorasi seperti yang terdapat di situs web, tetapi ada beberapa warna yang tidak dirancang untuk visualisasi data.
Banyak orang yang telah mendengar tentang sebuah buku yaitu Buku Borland dan Taylor Rainbow Color Peta (Masih) Dianggap Berbahaya, tetapi hanya sedikit yang membacanya. Buku tersebut membahas mengenai menggunakan data sintetik untuk menunjukkan masalah, namun buku tersebut memiliki efek yang jauh lebih mengesankan ketika ditampilkan dengan contoh nyata yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Buku tersebut membahas ketika pemetaan memiliki nilai yang terus menerus, maka satu warna merupakan pilihan yang aman. Mungkin kelihatannya kurang tampak menarik, namun setidaknya telah dicoba. Apa pun diluar rona tunggal warna, perlu dilakukan dengan sengaja dan bukan hanya untuk menghidupkan gambar yang terlihat tampak membosankan, namun gambar-gambar lainnya. Meskipun hal tersebut penting untuk persepsi dan visualisasi, warna terus menjadi topic yang sedikit sulit dipahami. Terlihat seringnya orang menggunakan warna-warna secara default, atau dengan campuran warna yang aneh yang kebetulan tidak sengaja terlihat menjadi indah. Namun jika tanpa adanya kehati-hatian ketika kita memilih warna, kita dapat merusak visualisasi datanya.

Beralih dari pembahasan buku tersebut Cubehelix merupakan satu-satunya colorscheme-generator yang kita butuhkan. Cubehelix adalah colormaps terbaik untuk dokumen yang diterbitkan atau didistribusikan.Pengajuan tersebut memungkinkan kita untuk membuat colormaps berbeda menggunakan hanya beberapa parameter.Standar algoritma Cubehelix tawaran colorschemes sangat menarik untuk dokumen secara online dan elektronik (misalnya PDF), namun bila dicetak di grayscale mereka tetap persis informasi urutan data asli.Pengajuan tersebut juga mencakup dua kontrol tambahan atas jangkauan dan domain dari skema Cubehelix, memberikan sejumlah praktis tak terbatas dari colormaps dengan gaya yang berbeda, dengan skema maksimal yang berbeda, multi atau pun warna tunggal, cocok untuk pencetakan grayscale atau bahkan grayscale sederhana.sehingga mencakup tiga fungsi untuk bekerja dengan Cubehelix colormaps:
  • “Cubehelix” mengembalikan colormap dibuat menggunakan Cubehelix fungsi colorscheme Dave Green.
  • “Cubehelix_view” menciptakan angka untuk menciptakan colorschemes Cubehelix dengan real-time penyesuaian interaktif dari nilai parameter skema, ditambah modus demonstrasi ‘acak’ dan kemampuan untuk mengendalikan tokoh lainnya ‘atau sumbu’ colormaps.
  • “Cubehelix_find” dapat digunakan untuk mengambil parameter dari Cubehelix colormap yang ada, atau untuk menemukan yang terbaik Cubehelix colorscheme yang cocok setiap pilihan warna (misalnya dokumen atau colorscheme perusahaan).
Colorschemes Cubehelix terdiri dari node sepanjang helix meruncing dalam warna kubus RGB, dengan terus meningkatnya intensitas yang dirasakan (misalnya hitam > putih).Sehingga skemanya mendefinisikan colormaps menarik dengan pilihan besar hue, saturasi dan kecerahan, dan belum mencetak angka (atau gambar) pada warna hitam dan putih (misalnya postscript) hasil dalam grayscale monoton meningkat yang mempertahankan urutan kecerahan aslinya pada colormaps tersebut.Informasi urutan colormap dipertahankan bahkan dalam grayscale, yang berarti gambar dengan warna menarik dapat dicetak dalam grayscale dan masih informatif kepada pengguna akhir.
Fitur yang paling penting tentang cubehelix adalah bahwa mencetak dengan baik dalam menggunakan warna hitam dan putih. Karena hal tersebut merupakan penghemat waktu besar ketika membuat angka untuk publikasi dimana warna yang hanya tersedia secara online (seperti di Astronomi yang masih menggunakan jurnal dengan salinan cetak). Cubehelix ini dapat diselesaikan dengan melalui kubus RGB, sambil terus meningkatkan saturasi (hitam putih). Angka unik tersebutlah, yang menjelaskan bagaimana cubehelix bekerja. CUBEHELIX juga memiliki informasi dengan hasil yang lebih padat. Ketika kita menggunakan warna untuk peta kontur / kepadatan, kita mencoba untuk menyampaikan dimensi ketiga data pada ruang 2D. Dengan warna pelangi,kita dapat mengandalkan warnanya saja. Lalu dengan cubehelix kita dapat melakukan hal tersebut dengan baik, yaitu warna dan saturasi seperti yang akan kita inginkan, kita bahkan juga dapat secara efektif melakukannya untuk beberapa dataset sekaligus.
Ketika Cubehelix tersebut dengan saturasi yang benar maka banyak orang-orang yang mencetaknya dengan printer hitam putih tentunya akan menyukainya. Mereka dapat mencetak kontur yang menakjubkan dengan memetakannya dengan benar. Hal Ini berlaku ganda untuk menampilkan angka pada proyektor.Jika saluran pada proyektor yang berwarna merah padam, atau kuning lemah, plot kita akan menjadi antipeluru.Jika kita berpikir tentang warna dengan degradasi yang aneh di visualisasi data kita, kita tidak berpikir tentang hasil wawasan atau groundbreaking yang dapat mencoba untuk menunjukkannya. Namun cubehelix cukup ramah untuk pembaca buta warna.
Cubehelix umumnya kurang begitu baik untuk semua bentuk-bentuk buta warna, berkat perubahan konstan dalam dalam warna jenuh. Sekitar 8-10% pria memiliki beberapa bentuk kekurangan persepsi warna, dan jika kita membuat peta kerapatan warna dengan pelangi yang normal jenuh, maka sama saja kita mengubah warna tersebut sehingga warnanya berubah menjadi abstrak.

Cubehelix, seperti yang didefinisikan oleh Dave Green (2011), yaitu memiliki beberapa kegunaan seperti tombol yang dapat kita sesuaikan. Hal ini termasuk kedalam berapa kali melalui warna pelangi, lalu dari warna apa untuk memulai, arah mana yang harus dilalui, seberapa cepat untuk menuju warna dari warna hitam ke warna putih, dan bagaimana warna jenuh untuk membuat warna. Beberapa contoh sederhana untuk menunjukkan fleksibilitas. Di bawah ini merupakan bebrapa tes untuk menunjukkannya;
  1. Skema default dibuat mundur melalui roda pelangi sebanyak sekali (rotasi = -1, vibgyor),
  2. setelah melalui roda arah yang tepat,
  3. Gerakan nol warna (hanya hitam ke putih) kemudian mulai dengan warna biru,
  4. Dan setelah itu coba 5 kali melalui warna pelangi.
Hal tersebut akan berlangsung dari hitam menjadi putih, menyimpang jauh dari abu-abu murni (yaitu diagonal dari hitam menjadi putih dalam kubus warna) menggunakan helix meruncing di kubus warna, sambil memastikan terus meningkatnya intensitas yang dirasakan. Deviasi dari diagonal memperhitungkan bahwa merah, hijau dan biru tidak dianggap sama dalam hal intensitas. Skema warna Ini kemudian dicetakan sebagai greyscale monoton meningkat pada perangkat postscript hitam dan putih. Skema warna ini dijelaskan secara lebih rinci dalam:
Kemudian parameter yang mengontrol skema warna tersebut adalah:
  1. Start warna (ini adalah arah penyimpangan warna dominan dari hitam pada awal skema warna, dengan R = 1, G = 2, B = 3 dll);
  2. Jumlah dari R> G> rotasi B yang dibuat dari awal (yaitu hitam) sampai akhir (yaitu putih) dari skema warna;
  3. Rona parameter, yang mengontrol bagaimana jenuh warna semua warna yang (jika parameter ini adalah nol maka skema warna adalah murni greyscale, jika parameter lebih besar dari 1, maka beberapa R, G atau nilai B mungkin keluar dari berbagai dekat dengan skema warna awal atau akhir, sehingga akan harus terpotong, meskipun jika hanya beberapa tingkat warna yang terpotong, skema warna yang dihasilkan mungkin masih memuaskan);
  4. Gamma factor, dapat digunakan untuk menekankan nilai-nilai intensitas rendah atau tinggi.
  5. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang pembahasan buku ini, penulis akhirnya berinisiatif membahas beberapa persoalan dalam tema ini, yaitu :
  1. Apa pengertian dari cube helix tersebut? Secara jelas!
  2. Apa keunggulan dari cube helix diagram ini?
  3. Apa kekurangan dari cube helix diagram ini?
  4. Software apakah yang terkait dalam cube helix ini?
  5. Bagaimana pemanfaatan dari software tesebut, terhadap keadaan sekitar?

  • TUJUAN PENULISAN
Dengan pemilihan tema dan penyusunan buku ini diharapkan para pembaca dan kami, penulis sendiri mampu memahami aktifitas mengenai cubehelix serta teknik-teknik dalam meningkatkan teknologi cubehelix. Sehingga semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya, dan dapat memberikan banyak motivasi kecil bagi para mahasiswa lain ataupun para khalayak ramai. Sekaligus, buku ini dibuat untuk memenuhi tugas perkuliahan, yaitu Mata kuliah Desain Permodelan Grafik. Selaku kami sebagai penulis yang berasal dari fakultas Teknologi Industri.

BAB 2

2.1 Penggunaan Warna

Mode dan Pemodelan Warna

Mode warna yang dipilih menentukan pemodelan warna yang digunakan untuk men-display dan mencetak sebuah images. Sedangkan Beberapa pemodelan warna diantaranya adalah HSB (hue, saturation, brightness); RGB (red, green, blue); CMYK (cyan, magenta, yellow, black).
Seperti telah disebutkan pemodelan warna diantaranya adalah HSB (hue, saturation, brightness); RGB (red, green, blue); CMYK (cyan, magenta, yellow,black). Untuk lebih jelas terkait model-model warna tersebut akan coba dipaparkan pada bagian berikut.

Model HSB

Didasarkan kepada persepsi manusia terhadap warna, model HSB menggambarkan tiga karakteristik fundamental warna:
  • Hue adalah warna yang direfleksikan atau pun ditransmisikan sebuah objek. Nilainya diukur dari lokasi pada roda standar warna (Gambar 1), yang diekspresikan dengan nilai derajat sudut di antara 0° dan 360°. Dalam penggunaannya, hue mengidentifikasikan nama dari sebuah warna seperti merah, oranye(jingga), atau hijau.
  • Saturation, sering dikenal dengan chroma, yaitu ukuran kekuatan atau kemurnian sebuah warna. Saturation merepresentasikan ukuran(kuantitas) dari prporsi keabuan pada hue, ukurannya dalam bentuk persentase dari 0% (gray) sampai dengan 100% (fully saturated). Pada roda standar warna, nilai saturation dari pusat roda (lingkaran) menuju tepian roda akan semakin bertambah.
  • Brightness adalah ukuran relative skala pencahayaan (lightness) atau kegelapan (darkness) dari sebuah warna, umumnya diukur sebagai nilai persentase dari 0% (black) sampai dengan 100% (white).
1

Model RGB

Pemodelan RGB diajukan berdasarkan kenyataan bahwa besarnya persentasi dari keseluruhan spektrum warna yang visible (dapat dilihat oleh manusia) dapat dibentuk atau direpresentasikan dengan pencampuran (mengkomposisikan) warna merah (red), hijau (green) , dan biru (blue) dengan skala pencahayaan dalam berbagai proporsi dan intensitas. Sehingga warna yang saling tumpang-tindih (overlap) akan membentuk warna cyan, magenta, kuning, dan putih (Gambar 2). Karena warna RGB merupakan kombinasi untuk menghasilkan warna putih, maka warna RGB sering disebut sebagai warna additive. Karena menambahkan (adding) seluruh warna secara bersamaan menghasilkan warna putih. Kita tahu warna putih merupakan warna ketika seluruh gelombang cahaya yang mungkin ditransimisikan tertransmisikan kembali seluruhnya kepada mata. Warna additive sering digunakan untuk pencahayaan, video, dan monitor. Sebagai contoh pada monitor, warna yang terbentuk dihasilkan dari emisi cahaya dari cahaya red, green, dan blue dari phosphor

Model CMYK

Model CMYK dilandaskan pada cahaya yang diserap dan kualitas tinta yang dicetakan pada kertas. Cahaya Putih diibaratkan sebagai tinta transparan, dianggap gelombang cahaya yang visible seluruhnya terserap dan yang selainnya direfleksikan kembali menuju mata. Pada teorinya, cyan (C), magenta (M), dan yellow (Y) pigmen dapat dikombinasikan untuk mengabsorbsi seluruh cahaya dan memproduksi warna hitam. Atas alasan ini CMYK disebut sebagai warna subtractive colors (Gambar 3). Beralih pada sudut pandang tinta, karena setiap tinta yang dicetakan tidak memiliki kemurnian atau intensitas maksimal dari setiap warna , maka ketiga tinta tersebut hanya mampu menghasilkan warna coklat gelap. Untuk menghasilkan warna hitam maka perlu dikombinasikan dengan tinta yang berwarna hitam. Kombinasi dari seluruh warna tinta printer ini dalam menghasilkan warna terkenal dengan four-color process printing. subtractive (CMY) dan additive (RGB) warna merupakan complementary colors.
2

Grayscale Mode

Mode ini menggunakan 256 skala keabuan yang berbeda. Setiap piksel penyusun image memiliki nilai kecerahan cahaya dalam selang 0 (black) sampai dengan 255 (white). Nilai grayscale dapat diukur dari persentase tutupan tinta hitam (0% menyatakan white, dan 100% berarti black). Bentuk Image dihasilkan mengguanakan kombinasi black-dan-white ataupun suatu skala keabuan (grayscale) tertentu pada mode Grayscale. Meskipun Grayscale merupakan suatu standar pemodelan warna, representase eksak dari suatu warna keabuan dapat sangat bervariasi, sebagai contoh dalam kasus pencetakan sangat dipengaruhi oleh kondisi mesin printer.
Pada Photoshop, Grayscale mode menggunakan skala keabuan yang telah tedefinisikan dan terspesifikasikan pada bagian kotak dialog pengaturan pada warna. Berikut sekilas panduan untuk mengkonversi image menuju dan dari mode Grayscale: Kita dapat mengkonversikan baik dalam bentuk Bitmap-modedan image berwarna kedalam mode grayscale. Untuk mengkonversikan image berwarna ke dalam bentuk image grayscale dengan kualitas yang baik, Photoshop akan menghilangkan seluruh informasi pada image yang asli. Adapun pemberian level dari keabuan (shades) dari piksel hasil konversi merupakan hasil representasi ulang level kecerahan (luminosity) dari gambar asli.

Mode Warna

Jika pemodelan warna adalah bagian yang terkait dengan pengaturan komponen (parameter) ukuran sebuah warna maka mode warna adalah hal yang terait dengan bagaimana sebuah device menampilkan output hasil pengaturan komponen (parameter) pada saat pemodelan.

Warna dan Psikologi Warna

Warna adalah spectrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer. Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otakterhadap campuran tiga warna dasar: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.
Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentudari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah. Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoritis sebenarnya putih bukanlah warna). Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang.

Pigmen

Pigmen adalah zat yang terdapat di permukaan suatu benda sehingga bila disinari dengan Cahaya putih sempurna akan memberikan sensasi warna tertentu yang mampu ditangkap mata. Di dalam dunia percetakan, pigmen dibagi dalam tiga pigmen dasar yang mampu meniru pigmen-pigmen lain jika dicampurkan dengan proporsi tepat, yaitu pigmen cyan, magenta, dan kuning. Sebagai tambahan, untuk mendapatkan kedalaman warna ditambahkan pigmen hitam. Misalnya untuk mendapatkan sensasi warna merah, dicampurkan pigmen magenta dan kuning dengan proporsi 1:1. Berkebalikan dengan teori warna, di dalam teori pigmen sensasi putih dianggap sebagai absennya seluruh pigmen.

CUBEHELIX COLOR PALETTES

Fitur yang paling penting mengenai cubehelix adalah bahwa dapat mencetak baik dalam warna dan hitam putih. Cube helix dapat menghemat banyak waktu ketika membuat angka untuk publikasi di mana warna hanya tersedia secara online. Cubehelix menyelesaikan ini dengan bersepeda melalui kubus RGB , sambil terus meningkatkan saturasi ( hitam putih) . Cubehelix bekerja sebagai berikut :
3
Untuk menunjukkan kemampuan cetak, kami membuat palet warna di kedua warna, yakni hitam & putih untuk cubehelix dan default untuk sebagian besar paket plotting : rainbow
4
Cubehelix memiliki lebih banyak informasi pada hasilnya. Ketika kami menggunakan warna untuk peta kontur atau kepadatan, kami mencoba untuk menyampaikan data tiga dimensi di “flatland” ( ruang 2D ) . Dengan pelangi , Anda mengandalkan warna saja . Dengan CUBEHELIX, kita dapat melakukan ini dengan banyak warna dan saturasi. Seperti yang akan kita lihat nanti , Anda bahkan dapat secara efektif melakukan ini untuk beberapa dataset sekaligus.
Sejak saturasi cubehelix “sangat baik” , orang-orang yang biasa mencapai hasil printer hitam putih akan menyukainya. Cubehelix dapat mencetak pemetaan kontur anda yang menakjubkan dan benar-benar memahaminya. Ini memiliki fungsi ganda untuk menampilkan angka pada proyektor. Jika saluran merah padam , atau kuning lemah, plot Anda akan menjadi antipeluru . Jika kami sedang berpikir tentang warna aneh di visualisasi data Anda , kami tidak berpikir tentang hasil wawasan atau groundbreaking Anda untuk mencoba menunjukkan .
Mungkin bahkan lebih penting, cubehelix cukup ramah untuk pembaca buta warna. Berikut ini adalah contoh dari skema warna cubehelix default kami , diikuti oleh simulasi untuk bagaimana hal itu dilihat oleh orang-orang dengan tiga jenis buta warna :
5
Cubehelix umumnya sangat tidak baik untuk semua bentuk-bentuk buta warna , berkat perubahan yang konstan. Sekitar 8-10% pria memiliki beberapa bentuk kekurangan persepsi warna , dan jika Anda membuat peta kerapatan dengan pelangi jenuh yang normal seperti saat Anda menendang seseorang (mungkin siswa , kolega, pengusaha masa depan ) di lutut . Sebaiknya tidak skema warna default kita menjadi yang paling mudah untuk semua orang dapat melihat ?
Cubehelix , seperti yang didefinisikan oleh Dave Green ( 2011) , memiliki beberapa kegunaan “tombol” agar Anda dapat menyesuaikan . Ini termasuk : berapa kali pelangi akan pergi , dimulai dari warna apa, harus pergi ke arah mana ( ROYGBIV vs vibgyor ) , seberapa cepat untuk pergi dari hitam ke putih , dan bagaimana titik jenuh untuk membuat warna .
Roy G. Biv adalah singkatan dari warna-warna yang ada dalam pelangi. Berikut singkatan warna pelangi secara berurutan :
  • R singkatan dari Red, warna merah
  • O singkatan dari Orange, warna jingga atau oranye
  • Y singkatan dari Yellow, warna kuning
  • G singkatan dari Green, warna hijau
  • B singkatan dari Blue, warna biru
  • I singkatan dari Indigo, warna nila
  • V singkatan dari Violet, warna ungu
Kita di Indonesia juga punya singkatan serupa, ME.JI.KU.HI.BI.NI.U
Beberapa contoh sederhana untuk menunjukkan fleksibilitas ! Di sini telah menyertakan 4 tes :
  • Skema default akan “mundur” melalui roda pelangi sekali ( rotasi = -1 , vibgyor ) ,
  • Setelah melalui roda arah yang tepat,
  • Gerakan nol warna ( hanya hitam ke putih ) mulai biru,
  • dan 5 kali melalui pelangi.
6
Hal ini membuat keluarga hampir tak terbatas dari palet warna yang tersedia . Jika Anda memiliki beberapa dataset untuk merencanakan bersama-sama Anda bisa menggunakan rotasi = 0 dan hanya mengubah warna awal. Membuat skema heatmap di rona setiap usaha. Jika angka Anda mencakup kontur dan garis atau titik , Anda bisa menggunakan cubehelix pastel seperti untuk kontur dan sangat jenuh atau warna yang mendalam untuk poin untuk membuat kontras benar-benar pop.

BAB III
APLIKASI CUBEHELIX

Pada bab ini kami akan membahas mengenai beberapa software yang menggunakan tools-tools dari cubehelix. Seperti yang telah di jelaskan di bab sebelumnya cubehelix adalah skema warna yang di gunakan untuk menampilkan gambar intensitas Astronomi, yang sifatnya monoton atau hanya dapat meningkatkan kecerahan saat di tampilkan di greyscale (hitam putih). Biasanya cubehelix digunakan sebagai alat pembantu bagi penderita buta warna, pemetaan Negara dan kependudukan, menentukan kontur, dan degradasi warna.
Aplikasi aplikasi yang di gunakan biasanya berbentuk scientific plotting. Sebuah plot adalah teknik grafis untuk mewakili satu set data, biasanya sebagai grafik yang menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Plot dapat di gambar dengan tangan atau oleh plotter mekanik atau elektronik. Grafik adalah representasi visual dari hubungan antara variabel. Grafik juga dapat digunakan untuk membaca nilai variabel yang tidak diketahui diplot. Grafik fungsi dapat digunakan dalam matematika, ilmu pengetahuan, teknik, teknologi, keuangan, dan lain lain.
Plot memainkan peran penting dalam statistik dan analisis data. Prosedur di sini dapat secara luas dibagi menjadi dua bagian : kuantitatif dan grafis. Teknik kuantitatif adalah serangkaian prosedur statistik yang menghasilkan keluaran numerik atau tabular. Contoh teknik kuantitatif meliputi :
  • Uji hipotesa
  • Analisi varian
  • Estimasi titik dan Interval
  • Kuadrat regresi
Prosedur grafis seperti plot adalah jalan singkat untuk mendapatkan wawasan ke dalam kumpulan data dalam hal asumsi pengujian, pemilihan model, validasi model, pemilihan estimator, identifikasi hubungan, faktor penentuan efek, deteksi outlier. Grafik statistik memberikan wawasan aspek struktur yang mendasari data.

Veusz

veusz merupakan salah satu jenis scientific plotting, aplikasi ini didirikan oleh QT company yang merupakan salah satu perusahaan perangkat lunak. Selain menjual software – software perusahaan ini juga menyediakan platform pengembangan perangkat lunak / software, frameworks serta jasa konsultasi. Produk andalannya adalah Qt ,multi-platform Graphical User Interface (GUI) framework yang di tulis dalam bahasa C ++. Qt populer dengan pengembangan aplikasi menggunakan C ++ tetapi didukung untuk bahasa perograman lainnya juga, seperti Python.
Aplikasi Veusz ini di buat dengan bahasa pemrograman pyhton, PyQt dan NumPy. Software ini tersedia secara gratis bagi siapa saja untuk mendistribusikan di bawah ketentuan GPL (General Public License) yang banyak digunakan untuk lisensi perangkat lunak yang tidak berbayar atau gratis, yang menjamin para pengguna (individu, organisasi, perusahaan) dalam kebebasan untuk menjalakan, studi, menyebarluaskan dan memodifikasi suatu prangkat lunak atau software. Hal ini di rancang untuk menghasilkan publikasi plots yang berkualitas.
Program ini menghasilkan plot dalam format vektor yang sudah populer seperti PDF, PostScript dan SVG. Ini adalah cross-platform, bekerja di bawah Microsoft Windows, Mac OS X dan Unix / Linux. Data dapat dibaca dari teks, CSV, HDF5 atau FITS file. Selain itu, Anda juga dapat memasukkan, memanipulasi atau memeriksa data dari dalam aplikasi .
Plot yang dibangun dari satu set merencanakan widget yang dapat ditambahkan ke dokumen dan yang sifat yang diedit menggunakan ainterfaces yang konsisten. Misalnya, widget grafik dapat ditempatkan dalam widget grid untuk membuat sebuah array dari grafik. Widgets yang terdapat di dalam veusz X-Y plots, functions, contours, box plots, polar plots, ternary plots, vector plots, data images, labels and a variety of shapes. Dataset dapat dibaca dengan menggunakan format standar seperti CSV, HDF5 atau FITS, atau masuk, diedit atau dibuat menggunakan fungsi dari dataset yang ada. Fungsi juga dapat dipasang ke data. Fungsi juga dapat di pasang di data.
Veusz merupakan pengembangan dari plugin Python. Plugin dapat ditambahkan untuk mengimpor data dalam format lain, mengotomatisasi operasional dan menciptakan berbagai jenis hubungan matematis antara dataset. Program ini juga menyediakan baris perintah dan scripting antarmuka (berdasarkan Python ) untuk fasilitas merencanakan nya. Format file yang disimpan adalah script teks Python sederhana, yang membuatnya mudah untuk membuat plot dari program lain. Veusz juga dapat digunakan sebagai backend menggambar untuk paket SciTools Easyviz.
Fitur menarik lainnya adalah kemampuan untuk menanamkan aplikasi dalam program lain, yang akan memungkinkan mereka untuk menggunakan fitur merencanakan yang tercantum di atas. Selain itu, mendukung fungsi ditetapkan pengguna dan konstanta. Di antara fitur menarik lainnya, kita bisa menyebut dukungan untuk render multithreaded, utilitas data yang picker, Plugin arsitektur, kontrol dengan SAMP dan D-Bus, serta tutorial interaktif yang akan muncul ketika Anda memulai aplikasi untuk pertama kalinya. Di bawah tenda, kita dapat melaporkan bahwa aplikasi yang ditulis dalam bahasa pemrograman Python dan menggunakan perpustakaan PyQt / Qt4 untuk antarmuka pengguna grafis, dan perpustakaan Numpy untuk fungsi merencanakan ilmiah. Mendukung GNU / Linux, Microsoft Windows dan sistem operasi Mac OS X. Menyimpulkan, Veusz adalah aplikasi plotting ilmiah yang besar dan kompleks yang telah dirancang dari bawah ke atas untuk memberikan pengguna dengan fitur top-notch dan fungsi yang unik.
Fitur-fitur yang tersedia di dalam veusz antara lain:
  • Plotting features:
  • X-Y plots (with errorbars, colours and sizes)
  • Line and function plots
  • Contour plots Images (with colour mappings and colorbars)
  • Stepped plots (for histograms)
  • Bar graphs
  • Vector field plots
  • Box plots
  • Polar plots
  • Ternary plots
  • Plotting dates
  • Fitting functions to data
  • Stacked plots and arrays of plots
  • Nested plots
  • Plot keys
  • Plot labels Shapes and arrows on plots
  • LaTeX-like formatting for text
  • Multiple axes
  • Axes with steps in axis scale (broken axes)
  • Axes scales using functional forms, optionally linked to another axis
  • Plotting functions of datasets
  • Input and output:
  • EPS/PDF/PNG/SVG/EMF export
  • Dataset creation/manipulation
  • Embed Veusz within other programs
  • Text, CSV, HDF5, FITS, NPY/NPZ, QDP, binary and user-plugin importing
  • Data can be captured from external sources
  • Extending :
  • Use as a Python 2/3 module
  • User defined functions, constants and can import external Python functions
  • Plugin interface to allow user to write or load code to
  • import data using new formats
  • make new datasets, optionally linked to existing datasets
  • arbitrarily manipulate the document
  • Scripting interface Control with DBUS and SAMP
  • Other features :
  • Data picker
  • Interactive tutorial
  • Multithreaded rendering
veusz dipublikasikan pertama kali tahun 2005 tepatnya pada tanggal 13 maret 2005 dengan versi 0.4 dan terus meneerus di kembangkan beberapa versi terbaru dari veusz
  • Version 1.23.2 di rilis tanggal 2015-12-24
  • Version 1.23.1 di rilis tanggal 2015-06-18
  • Version 1.23 di rilis tanggal 2015-04-18
  • Version 1.22 di rilis tanggal 2014-10-18
Fitur yang baru di rilis ini :
  • Add kotak dialog ekspor baru yang dapat mengekspor beberapa halaman dan memodifikasi pilihan ekspor
  • Add dialog dataset penyaringan baru
  • Add cubehelix () colormap fungsional
  • Add -stepN akhiran untuk colormaps membuat nomor sewenang-wenang langkah
  • Perbaiki warna yang salah dalam gambar log dan log skala warna
  • Perbaiki perintah aman tidak sedang menjalankan
  • Perubahan kecil:
  • Perbaiki penggunaan yang salah dari None di (x, …) pola
  • Menangkap crash jika merencanakan nan / nilai inf di ruang log
  • Perbaiki getData di Plugin dataset untuk dimensi = 2
  • kesalahan Tangkap di mengambang terlalu besar waktu konversi tanggal untuk
  • Menangkap menghilang berkas selama impor
Error
  • Indeks tetap di pickable
  • kesalahan Menangkap data mengedit dialog jika perubahan ukuran dataset 2d
  • Jika widget akar dipilih dengan orang lain, tidak kesalahan pada menyembunyikan
  • Perbaiki membatalkan dataset histogram dengan dataset satu output
  • Perbaiki Kesalahan mengubah ukuran elips dengan lebar tuple, tinggi atau posisi pengaturan
  • Hanya menggunakan nilai yang terbatas di histogram
  • Rewrite Baris / FillSet menetapkan kontrol untuk konsistensi internal dan untuk memperbaiki baru mengisi gaya diperpanjang
  • Jangan kecelakaan dengan sumbu log tanggal-waktu
  • Juga mengabaikan nilai-nilai non-terbatas ketika pas dengan minuit
  • Hindari kesalahan sintaks dengan colormap valid
  • Pembaruan setup.py dan file desktop yang
  • Menciptakan dataset sekarang bekerja jika dialog belum dibuka sudah
  • Restore tata letak dermaga ketika menggunakan Python3
  • Perbaiki membatalkan setelah definisi memuat stylesheet / custom
  • contoh Dukungan unicode nama file
  • garis Klip bezier untuk menghindari masalah dengan sumbu log
Apa yang baru di versi 1.22:
  • Tambahkan pilihan untuk mengabaikan spasi berikut pembatas ketika mengimpor CSVs
  • Izinkan x / yedge dan x / ycent akan terbalik untuk mengubah urutan data saat data impor 2D
  • Rewrite dari internal widget pohon untuk memperbaiki bug lain-lain
  • Opsional menggunakan astropy untuk SAMP
  • Tambahkan pengaturan untuk memperpanjang jalur python import
  • Tambahkan pilihan untuk memilih widget dengan nama yang sama pada halaman
  • Resize bentuk persegi panjang menjaga sudut lainnya tetap. Old perilaku resize simetris dipertahankan jika pergeseran ditekan.
Apa yang baru dalam versi 1.21.1:
  • Perubahan:
  • Add swap pada tombol, bertukar simbol dan teks
  • Perbaikan bug:
  • Perbaiki label hilang jika colorbar dari petak
  • Pertahankan tag ketika reload dataset
  • Menangani nan / inf / -inf ketika sebagai nilai di UI
  • Hapus ketergantungan pada pyqtconfig dalam membangun sistem
  • Menangani kesalahan baik dalam 2D CSV membaca
  • Jangan crash jika memilih saudara dari widget dokumen
  • Perbaiki modifikasi disengaja data dengan widget online
  • Meningkatkan PDF kotak berlari pembulatan untuk mencegah memotong dekat tepi
  • fungsi Fix plotter di embedding
  • versi Fix astropy memeriksa
  • Perbaiki kecelakaan kesalahan bar di CSV dengan kolom kosong sebelumnya
  • Fitur paket:
  • Plotting fitur:
  • plot X-Y (dengan errorbars)
  • Line dan fungsi plot
  • plot Contour
  • Gambar (dengan pemetaan warna dan colorbars)
  • plot Melangkah (untuk histogram)
  • Bar grafik
  • plot bidang Vector
  • Box plot
  • plot Polar
  • plot Ternary
  • tanggal Plotting
  • fungsi Fitting data
  • plot Ditumpuk dan array plot
  • plot Bersarang
  • kunci Plot
  • label Plot
  • Bentuk dan panah pada plot
  • LaTeX-seperti format untuk teks
  • Beberapa sumbu
  • Axes dengan langkah-langkah dalam skala sumbu (sumbu rusak)
  • Axis timbangan menggunakan bentuk fungsional
  • Merencanakan fungsi dataset
  • Input dan output:
  • EPS / PDF / PNG / SVG / ekspor EMF
  • penciptaan Dataset / manipulasi
  • Embed Veusz dalam program lain
  • Teks, HDF5, CSV, FITS, NPY / NPZ, QDP, biner dan user-plugin mengimpor
  • Data dapat ditangkap dari sumber eksternal
  • Memperluas:
  • Gunakan sebagai modul Python
  • Ditentukan pengguna fungsi, konstanta dan dapat mengimpor fungsi Python eksternal
  • antarmuka Plugin untuk memungkinkan pengguna untuk menulis atau kode beban
  • data impor menggunakan format baru
  • membuat dataset baru, opsional dikaitkan dengan dataset yang ada
  • sewenang-wenang memanipulasi dokumen
  • antarmuka Scripting
  • Control dengan DBUS dan SAMP
  • Fitur lain:
  • Data picker
  • tutorial interaktif
  • multithreaded render
Apa yang baru di versi 1.21:
  • Add HDF5 disimpan format dokumen
  • Add diisi kurva gaya error bar
  • Add mengisi kiri / pilihan tepat untuk titik plotter
  • Tambahkan filter filetype mengimpor file dialog Browser dialog
  • Dalam file completer dalam dialog impor, menggunakan tab yang dipilih sebagai filter
  • kode Pindah ke menggunakan PyQt sinyal gaya baru
  • Tambahkan pengaturan warna master titik xy dan plot nonorthpoint
  • Jalur algoritma pelabelan jauh lebih baik di plot kontur, yang berputar teks untuk mencocokkan sudut garis dan menghindari label tumpang tindih
  • Lebih akurat label centang sumbu berlari kotak, yang memungkinkan label diputar untuk ditempatkan dekat bersama-sama
  • Add refleksi dan rotasi pilihan untuk widget medan vektor
  • Beralih ke notasi ilmiah sebelumnya ketika menampilkan pengaturan mengapung
  • Perbaikan bug:
  • Arah combo tidak bekerja dalam dialog impor
  • Menyimpan dataset teks tidak bekerja di Python3
  • Perbaiki masalah evaluasi dataset parsial ketika loading dokumen
  • 2D pixel non-reguler gambar spasi memberikan kesalahan jika terpotong di y
  • Menangani Unicode dikutip karakter dalam file data teks sederhana
  • xcent / ycent di Dataset2D plugin impor diabaikan
  • promote_tab rusak untuk plugin impor
  • Tampilan layar penuh ketika semua halaman yang dihapus
  • Kecelakaan dengan dataset kosong dan widget boxplot
  • copy Fix paste dataset
  • Python 3 mengubah ukuran sumbu bug
  • Kecelakaan jika memilih / zoom pada dokumen tanpa halaman
  • Kecelakaan jika reediting histogram dataset dengan masuknya keluaran kosong
  • Gunakan akhir format teks string yang luar format specifier
  • Saat menulis teks SVG sebagai teks, menggunakan xml: ruang = & quot; melestarikan & quot; untuk menghindari hilang spasi
  • Menanamkan masalah soket di Python 3.4 +
Apa yang baru dalam versi 1.20.1:
  • Perubahan 1.20.1:
  • Sertakan bebas-desktop AppData, MIME dan file desktop yang
  • Ketika merencanakan xy widget diisi daerah kesalahan, alur cerita di atas
  • Perbaikan bug:
  • Perbaiki embedding masalah antarmuka startup di 1,20
  • tambahan perbaikan antarmuka embedding untuk Python 3
  • Fix kecelakaan di tutorial jika berkedip widget dihapus
  • Perbaiki kutub petak kecelakaan dengan minumum terbalik dan jari-jari maksimum
  • Fix crash ketika mengubah berbagai sumbu rusak interaktif
  • objek Fix penghapusan kecelakaan di menu pengaturan
  • Periksa dataset keluaran tidak sama sebagai masukan untuk histogram
  • Fix untuk kompilasi Qt 4.6
  • kesalahan soket Tangkap di embed klien
  • Perbaikan untuk memformat string, termasuk perbaikan untuk argumen% Format Vg diperpanjang dan benar mendukung %%
  • Ketika memulihkan posisi jendela, tidak mengembalikan rahasia
Apa yang baru di versi 1.20:
  • Add HDF5 berkas data impor
  • Izinkan ekspresi yang akan diedit untuk dataset 2D terkait
  • Add dukungan untuk dataset 2D dengan gridpoints teratur
  • Add 2D CSV data impor
  • Izinkan mengubah nama aman dataset terkait
  • Dukungan mengimpor teks dari FITS file
Apa yang baru dalam versi 1.19.1:
  • Tambahkan pilihan untuk menonaktifkan skala perbatasan penanda dengan titik skala
  • Melaksanakan label di-minimum / di-maksimum untuk sebidang terner
  • Add perbatasan dan latar belakang mengisi pengaturan untuk widget label teks
  • Aktifkan FITS dukungan dengan astropy
Apa yang baru di versi 1.19:
  • Membuat kode kompatibel dengan python3
  • Pemisahan modul python dan sumber daya dalam paket source (pembuat paket mungkin perlu berkonsultasi INSTALL)
  • Pindah ke v2 dari PyQt API
  • Hapus ditinggalkan numpy API dari pembantu modul
  • Izinkan FITS nama dataset menjadi kosong jika awalan / akhiran tidak
  • New checker keamanan kode ast berbasis
  • Picker menggunakan 1-berdasarkan indeks konsistensi
  • Izinkan dataset non-teks yang akan digunakan untuk label
  • Tambahkan nomor-& gt; Plugin teks dataset konversi
  • Add Plugin dataset Binning
  • Tambahkan catatan properti untuk mendokumentasikan, halaman dan grafik
  • Izinkan angka yang lebih signifikan dalam nilai float
  • pilihan cerdas dari angka signifikan ketika secara interaktif mengubah berbagai sumbu
  • Penurunan rentang minimum sumbu
  • Tambahkan catatan pengaturan untuk dokumen, halaman dan grafik
  • Perbaikan bug:
  • Fix crash jika sumbu terkait lainnya tidak dimulai
  • Fix crash jika mencoba untuk mengedit dataset non-diedit
  • Membuat mengabaikan pekerjaan pengecualian kesalahan dialog melaporkan
  • Mengganti nama dataset, widget dan mengedit data sekarang memungkinkan teks asli yang akan diedit, bukannya dibersihkan
  • posisi garis Fix pada sumbu rusak
  • OS X Mavericks – perbaikan untuk membuka file dari finder dan font
Apa yang baru di versi 1.18:
  • Add dukungan untuk ekspresi dataset ketika merencanakan
  • Add sumbu-fungsi widget untuk merencanakan sumbu yang memiliki skala yang diberikan oleh fungsi, atau terkait dengan sumbu yang berbeda melalui fungsi
  • Tambahkan peta warna melangkah
  • Dukungan mengedit beberapa dataset secara bersamaan dalam editor
  • Tambahkan pengaturan untuk memperbaiki aspek-rasio grafik
  • Add ‘vcentre’ modus baris langkah untuk plot langkah vertikal
  • Add pengaturan marjin internal grid untuk memisahkan sub-plot
  • Add pixel, pixel_wcs, fraksi dan linear_wcs FITS impor mengkoordinasikan mode sistem
  • Tambahkan menu drop down tombol toolbar untuk membuat widget sumbu
  • widget yang lebih efisien resolusi dependensi
  • Perbaikan bug:
  • Fix terbalik ‘broken’-sumbu
  • Jangan selalu menarik sumbu di atas widget lainnya (perbaikan masalah dengan kunci di bawah sumbu)
  • penggunaan Fix gambar transparansi ketika merencanakan gambar non-square
  • Izinkan daftar lulus sebagai xrange dan yrange untuk membuat dataset 2D
  • Fix FieldBool posisi untuk plugin
  • QDP impor: memperbaiki & quot; tidak ada & quot; nilai ketika digunakan dicampur dengan nomor
  • Hapus peringatan gambar log dengan nol
  • Untuk modus tertanam, selalu kembali string untuk __repr __
  • Solusi untuk windows muncul di belakang untuk Mac OS X
  • Meningkatkan spasi properti pada Mac OS X
Apa yang baru dalam versi 1.17.1:
  • Izinkan poin berwarna untuk plot non-orthogonal (polar , terner)
  • Hapus Data pengecualian yang tidak perlu
  • Persyaratan :
  • Python
  • PyQt
  • Qt

Fungsi-fungsi

Tampilan awal dari software veusz
7
Tombol-tombol yang berada di dalam program veusz antara lain :
  • Menu Bar
  • File : di dalam menu File terdapat New, Open, Save, Save as, Print, Eksport, Close window, Quit
  • Edit : Di dalam menu Edit terdapat Undo, Redo add, Select, Preferences, Default style, Custom definition, Cut, Copy,Paste, Move up, Move down, Delete, Rename.
  • View : Di dalam menu View terdapat Windows, Zoom in, Zoom out, Zoom 1:1, Zoom to width, Zoom to height, Zoom to page, Previous page, Next page, Full screen, Select items or scroll, Read data points, Zoom graph
  • Insert : Di dalam menu Insert terdapat Add page, Add grid, Add graph, Axis, Add xy, Add bar, Add fit, Add function, Add boxplot, Add image, Add contour, Add vectorfield, Add key, Add label, Add color bar, Add polar, Add ternary, Shape.
  • Data : Di dalam menu Data terdapat Opreation, Import, Editor, Create, Create 2D, Capture, Filter, Histogram, Reload.
  • Tools : Di dalam menu Tools terdapat Colors, General, Widget
  • Help : Di dalam menu Help terdapat Home page, GNA Project page, Suggestions and bugs, Tutorial, Example documents, About.

BAB IV
CONTOH PEMANFAATAN VEUSZ UNTUK CUBEHELIX

Pada bagian contoh pemanfaatan veusz untuk cubehelix ini akan menjelaskan cara menggunakan Veusz untuk membuat plot ilmiah yaitu mulai dari mengimport data, gambar, hingga membuat suatu sumbu dari software veusz. Veusz merupakan aplikasi gratis dan open source plotting ilmiah perangkat lunak yang ditulis dalah Python. Veusz mendukung banyak jenis grafik. Veusz memiliki plot pencar, dengan bar error opsional (dari beberapa jenis), bergabung dengan garis atau kurva beziers), mengisi dan transparansi, dan memungkinkan untuk kesenjangan dalam data. Veusz juga mendukung merencanakan fungsi (yang dapat didefinisikan dengan menggunakan fungsi numpy atau di modul python eksternal), histogram (yang dapat dihitung dari data), plot kontur (termasuk tingkat sub-kontur dan kontur berlabel), kunci data otomatis, plot gambar ( dengan peta yang berbeda warna), bar warna, bentuk (termasuk panah) dan file gambar eksternal.
Software ini juga memiliki widget fungsi yang pas untuk melakukan fit chi-squared data. Widget merencanakan untuk ditempatkan di dalam widget grafik. Beberapa widget grafik dapat ditempatkan pada halaman dan dalam widget kotak yang mengatur grafik di dalamnya. Setiap grafik dapat memiliki banyak sumbu yang diinginkan. Perangkat lunak ini mempersiapkan plot profesional yang dapat dengan mudah disampaikan ke dalam jurnal ilmiah. Contoh jenis plot yang bisa disusun dengan menggunakan Veusz dapat dilihat dibawah ini.
gambar1
Contoh Gambar Bar Plot
gambar2
Contoh Gambar Plot Ditumpuk
gambar3
Contoh gambar dengan beberapa plot
gambar4
Contoh Gambar Plot Bersarang
gambar5
Contoh Gambar Box Plot
gambar6
Contoh Gambar Polar Plot
Veusz dapat didownload ke berbagai platform termasuk Linux, Windows, dan Mac OS X. Ada juga paket distribusi untuk Debian, Fedora, FreeBSD, Gentoo, dan banyak lagi. Software veusz ini tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan seperti software lain pada umumnya. Adapun kelebihan dan kekurangannya dapat dilihat dibawah ini;
Kelebihan
  • Gratis
  • Software ini berjalan pada sejumlah sistem
  • Software ini cocok untuk penanganan dan memanipulasi data ilmiah
  • Veusz dapat mengekspor file sebagai EPS, PDF, SVG, atau format bitmap langsung. Hal ini tentunya bagus karena kita tidak dapat dengan mudah melakukan hal tersebut dengan Microsoft Excel dan beberapa jurnal memerlukan format file yang berbeda.
  • Fitur format yang lebih dan memiliki banyak pilihan pada software veusz ini, dibandingkan dengan Microsoft Excel. Hal ini memberikan lebih banyak kebebasan dalam manipulasi data dan ekspresi.
Kekurangan
  • Veusz tidak mampu menghasilkan 3-D plot
  • Belajar kurva dapat menjadi akrab dengan user interface
Setelah mendownload software ini, tentunya langkah selanjutnya melakukan suatu tutorial. Banyak terdapat refrensi yang kita dapat baik itu dari buku maupun dari berbagai media soosial. Adapun melalui sebuah video di social media yang memberikan suatu pengantar awal video yang cuku baik mengenai Veusz. Video tersebut membantu kita memperkenalkan keantarmuka pengguna dan menunjukkan cara untuk membuat plot sederhana di Veusz. Veusz juga memiliki built-in tutorial interaktif yang besar. Untuk mengakses tutorial tersebut terbuka untuk Veusz. Yaitu dengan cara klik “help” tombol dan klik pada “tutorial” tombol. Hal ini membuka jendela Veusz interaktif yang akan membawa ke setiap langkah-demi-langkah melalui fitur program.

A. Mengimpor Data ke Veusz

Seringkali mungkin lebih mudah untuk mengumpulkan data dalam program selain Veusz, seperti contohnya pada Microsoft Excel. Veusz dapat mengimpor data dari format *.txt, .*csv, cocok, 2D, atau format lain. Ketika mengumpulkan data di Microsoft Excel atau program lain, pastikan untuk mengekspor data ke dalam salah satu dari format file yang diijinkan tersebut. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa Veusz akan me-link ke file dataset asli. Karena perubahan yang dibuat dalam file asli akan mengubah berkas data pada Veusz tersebut. Namun jangan khawatir karena tentunya ada pilihan untuk menghapus fitur ini ketika mengimpor data. Adapun cara untuk mengimpor data pada veusz yaitu sebagai berikut.
  • Buka program Veusz.
  • Klik “data” tab di bagian atas layar.
  • Klik tombol “impor”.
  • Pilih format file dan file yang ingin di import.
  • Sesuaikan format (pengaturan kolom dan baris) data import.
  • Pilih apakah ingin atau tidak untuk menghubungkan data file asli dengan file Veusz dengan memilih atau tidak memilih “Link dataset ke file”.
  • Klik tombol “import”.

B. Plotting di Veusz

Ada sejumlah besar cara dalam merencanakan pilihan di Veusz. Salah satu hal terbaiknya yang dapat dilakukan untuk mencari cara membuat dan format plot adalah dengan membuka salah satu file contoh. Untuk melakukan ini, klik “help” menu. Arahkan mouse ke “contoh dokumen” tab untuk membuka menu dan memilih dokumen yang relevan. Misalnya ketika ingin membuat pengelompokkan bar chart, harus mengklik pada “options bar” atau “bar label” dokumen terlebih dahulu.

C. Mengekspor Gambar dari Veusz

Veusz dapat mengekspor plot dalam berbagai format seperti *.bmp, *.emf, *.eps, *.jpg, *.pdf, *.png, *.svg, *.tiff, dan *.xpm. terdapat juga jurnal yang mengharuskan untuk mengirimkan grafik dan gambar lainnya dengan dpi tertentu. Untuk mengubah dpi dan preferensi ekspor lainnya, klik “edit” tab dan “preferensi” tombol dalam. Pada kotak dialog yang terbuka, klik pada “ekspor” tab. Kotak dialog ini memungkinkan untuk meningkatkan dpi dan kualitas gambar plot. Jika ingin meningkatkan dpi gambar di atas 300, maka perlu mengimpor gambar ke Gimp (software untuk mengedit gambar). Karena software tersebut biasanya terbaik untuk mengekspor gambar dari Veusz di dpi tertinggi sebelum mengimpor gambar ke Gimp untuk manipulasi lebih lanjut. Untuk mengekspor gambar dari Veusz:
  • Klik “file” tombol tab.
  • Klik “ekspor” tombol.
  • Pilih file tujuan, masukan nama file Anda, dan ubah jenis file.
  • Klik “save” ketika selesai.
Adapun berikut ini adalah panduan cepat untuk merencanakan beberapa data;
  • Memilih data file yang terdiri dari data kita, misalnya pada test.dat. ;
    0 0
    1 1
    2 4
    3 9
    5 25
    Kemudian ke menu dan pilih “data” lalu “import”. Masukkan nama file kita dikotak nama file. Kita dapat memasukkan nama apapun kedalam kotak nama dataset, agara lebih mudah misalkan kita gunakan xy sebagai nama untuk kolom dalam kotak nama dataset. Lalu klik import untuk mendapatkan data. Jika ingin membuat bar kesalahan, tambahkan “+” atau “-“ pada kolom simetris dan tambahkan “+” atau “-“ pada kolom asimetris diruang catatannya untuk salah satu atau kedua nama tersebut, dan kemudian tambahkan kolom lebih lanjut untuk file data. Namun kita juga dapat menggunakan file CSV yang telah disimpan di spreadsheet atau FITS file.
  • Klik tombol, yang terlihat seperti scatter-plot (atau pilih insert > add xy> plot point pada menu).
  • Pilih nama-nama dataset di tab property (hal ini untuk jika kita tidak menggunakan x dan y ketika mengimport).
  • Modifikasi tampilan plot dengan menggunakan tab format.
  • Ekspor file dengan menggunakan (File> pilih menu ekspor).
  • Fungsi dapat di plot dengan mengklik tombol fungsi (seperti plot sinus hijau). Atau dengan cara pilih insert lalu add fungsi pada menu.
Untuk melihat contoh plot, membuka beberapa dokumen dari direktori / data / ioasoft / veusz / contoh. Dapat pula menambahkan dataset ekstra dengan menambahkan lebih pencar komponen plot, menambahkan fungsi, atau mengatur grafik dalam kotak. Jika ingin menyimpan plot, maka dapat disimpan dalam bentuk naskah yang dapat dimodifikasi dengan editor teks.
Veusz dapat membaca data dalam beberapa format yang berbeda. Mendukung 1D numerik, tanggal dan teks dataset, dan array numerik 2D. Format default pada veusz adalah ruang-delimited format teks sederhana yang dapat berisi keterangan yang menjelaskan nama dataset, kolom dan tipe data, atau ditentukan dalam program. Ini juga mendukung file CSV (dengan nama opsional untuk dataset atas setiap kolom). Yang penting, dapat memuat 1D dan 2D data dari FITS tabel atau gambar. Dan bila belum cukup baik, maka kita dapat mengirim array numpy untuk Veusz menggunakan antarmuka embedding, atau menentukan plugin impor, yang merupakan salah satu script Python sederhana untuk membaca data. Sebuah fitur yang kuat adalah kemampuan untuk membuat dataset baru dalam program berdasarkan fungsi dataset lainnya. Dataset ini dapat diupdate secara otomatis jika data yang mendasarinya reloaded.
Ketika kita membuat plot dalam veusz dan saat itu tidak memiliki 3D plot permukaan atau jenis plot tanpa sumbu independen di 90 derajat (misalnya, pie chart, radar plot). Maka antarmuka embedding tidak memiliki perintah sederhana untuk merencanakannya seperti pylab, tetapi hanya membutuhkan beberapa baris kode Python untuk membuat plot sederhana, dan antarmuka objek membuatnya sangat mudah untuk memanipulasi grafik. Plot yang telah dibuat dapat juga disimpan dan dimuat kedalam program GUI utama untuk mengedit. Fitur utama yang membedakannya adalah antarmuka pada baris perintah yang saling terpadu yang mendasari seluruh program. Program ini hanya mendukung Qt sebagai backend menggambar, namun program ini mudah diperluas untuk mendukung ekspor file lainnya. Misalnya SVG dan EMF filter ekspor di Python. Veusz juga merupakan bagian dari sebagian besar proyek perangkat lunak tunggal bagi orang banyak.
Dengan menambahkan plugin yang lebih umum yang memungkinkan pengguna untuk menambahkan kotak dialog baru untuk memodifikasi plot dan data. Kita juga dapat menambahkan plugin dataset yang akan menambah kemampuan untuk menentukan cara-cara baru untuk memodifikasi data dengan mudah dalam program tanpa menulis ekspresi numpy (misalnya, FFT). Kode yang ditulis pada veusz dapat meningkatkan antarmuka embedding agar memungkinkan pengguna untuk membuat widget dalam dokumen sebagai objek Python.

D. Tutorial Veusz

Pada tutorial ini, akan membuat paket ilmiah plotting yaitu seperti errorbars, sumbu sekunder multible, sumbu vertical multibel dan plot dalam petak. Namun, sebelumnya sudah dijelaskan dalam Bab 3 mengenai fitur paket plotting baik itu fitur-fitur plotingnya, masukannya, perluasannya, dan hingga fitur lainnya. Baiklah mari kita buat saja tutorial veusz, dengan diawali tutorial plot dalam petak.
Plot dalam Petak Langkah-langkahnya yaitu :
  1. Impor data ke Veusz
  2. Ambil file data
  3. Impor download (Data – impor – CSV) file.
  4. Tambahkan xy ke graph1 yang (pilih Graph1 dari jendela Editing, Insert – Tambahkan xy, atau dari menu cepat (1).
  5. Pilih Graph1 dan di jendela Properties set “X Data” untuk col1 dan “Data Y” untuk col2 (2)
  6. Sembunyikan spidol untuk xy1 (Pilih xy1 dari jendela Editing dan Formatting window, pada Marker diatur menjadi “tidak ada”) (3).
    Terlihat seperti gambar 4.1 dibawah ini;
    gambar7
    Gambar 4.1.
  7. Kemudian tambahkan dua sumbu baru untuk Graph1 (Insert – menambah sumbu atau dari ikon quickmenu (4)
  8. mengubah nama axis1 untuk “x2” dan axis2 untuk “y2” (5) (double klik pada nama di jendela Editing, atau klik kanan pada nama dan pilih Rename).
  9. Arah Set y2 ke vertikal (pilih y2 di jendela Editing, perubahan Direction di jendela Propetries untuk “vertikal”) (6)
    Terlihat seperti gambar 4.1.2 dibawah ini;
    gambar8.png
    Gambar 4.1.2
  10. Kemudian langkah selanjutnya yaitu pada y2 (pilih y2 (7) dan memindahkannya (drag) dengan mouse (8)).
    gambar9
    Gambar 4.1.3.
  11. Kemudian resize y2 (dari penanda kotak hitam pada kedua ujung sumbu ketika y2 dipilih).
    gambar10.png
    Gambar 4.1.4.
  12. Pilih x2 (dari jendela Editing), bergerak & resize.
    g11
    Gambar 4.1.5.
  13. Plot data baru sumbu x2 dan y2, dengan cara;
  14. Pilih Graph1 dari jendela Editing (9)
  15. Tambahkan xy baru (Insert – Tambahkan xy atau klik quickmenu yang (10))
  16. Pilih xy2 dari jendela Editing (11)
  17. Set Data X untuk col1 dan Y data ke col2 (12)
  18. Atur sumbu X untuk x2, sumbu Y untuk y2 (baru xy2 akan digunakan untuk sumbu x2 dan y2 baru) (13)
    g12.png
    Gambar 4.1.6.
  19. Untuk “memperbesar” ke dalam beberapa wilayah tertentu, maka ubah Min dan Max properti untuk x2 dan y2.
  20. Pilih x2 dari jendela Editing (15)
  21. Pada jendela Properties, ubah Min = 7 dan Max = 10 (16)
    g13
    Gambar 4.1.7.
  22. Pilih y2 dari jendela Editing (17)
  23. Pada jendela Properties, mengubah Min ke 0 dan Max ke 20000 (18)
    g14
    Gambar 4.1.8.
  24. Dalam hasil xy2 harus menunjukkan wilayah yang lebih kecil dari seluruh data.
    g15
    Gambar 4.1.9.
  25. Untuk membuatnya sedikit lebih bagus, gunakan jendela Formatting untuk mengubah:
  26. lebar alur xy dari 0,5 ke 1
  27. Menambahkan label ke sumbu
  28. Perubahan y1 dan y2 dengan format (Formatting> pilih Tick label (1,2))> pilih Format untuk% g)
  29. Perubahan label dan nomor ukuran untuk x2 y2 dan
    1. Gunakan Insert dan lalu tambahkan bentuk:
    2. Tambahkan Baris
    3. Tambahkan rect
      Sehingga hasilnya seperti dibawah ini;
      g16
      Gambar 4.1.10.
    5. Errorbars
    1. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu;
    2. Impor data ke Veusz
    3. Data Errorbars di file input Untuk menentukan kesalahan simetris pada kolom ditempatkan “+ -” sebagai nama dataset di kolom berikutnya (kanan) atau baris (bawah). Contoh ini menggunakan data dalam kolom, pada gambar 5.1 dibawah ini.
      g17.png
      Gambar 5.1. Simetris
    4. Asimetris (non-simetris) kesalahan dapat dinyatakan dengan “+” dan “-” di kolom. Seperti gambar 5.1.2 dibawah ini.
      g18
      Gambar 5.1.2. Non-simetris
    5. Maka setelah kita memasukkan data simetris dan nonsimetris, kemudian diimpor kedalam veusz, maka hasilnya seperti pada gambar 5.1.3 dibawah ini.
      g19
      Gambar 5.1.3. Hasil sumbu non-simetris dan simetris errorbar pada veusz
    6. Sumbu Vertikal Multible
      Untuk memulai tutorial ini kita harus tahu bagaimana langkah-langkahnya untuk:
      1. Impor data ke Veusz
      2. Ambil file data
      3. Impor download (Data – impor – CSV) file.
      4. Tambahkan xy ke graph1 yang (pilih Graph1 dari jendela Editing, Insert – Tambahkan xy, atau dari menu cepat (1)
      5. Pilih Graph1 dan di jendela Properties set “X Data” untuk col1 dan “Data Y” untuk col2 (2)
      6. Sembunyikan spidol untuk xy1 (Pilih xy1 dari jendela Editing dan Formatting window, atur Marker menjadi “tidak ada”) (3)
        g20
        Gambar 6.1.1
      7. Pilih sumbu y dari Editing window (4), dan
      8. Modifikasi Max untuk 40000 di Properties (5)
      9. Memodifikasi posisi Max ke 0,7 (6) atau gunakan mouse untuk rezise sumbu y (7)
        g21
        Gambar 6.1.2
      10. Pilih Graph1 di jendela Editing
      11. Tambahkan sumbu baru (Insert – Tambahkan axis) atau dari quickmenu (8)
      12. Memodifikasi arah ke vertikal (9)
      13. Modifikasi Min Posisi ke 0,79 (10) atau mengubah ukuran sumbu dengan mouse (11)
        g22
        Gambar 6.1.3
      14. Tambahkan xy lain
      15. Pilih Graph1 di jendela Editing
      16. Tambahkan xy baru (Insert – Tambahkan xy, atau dari quickmenu (12))
      17. Pilih xy2 di jendela Editing (13)
      18. Modifikasi data X data col1 dan Y ke col2 (14)
      19. Modifikasi Y axis untuk axis1 (15) (sekarang xy2 akan menggunakan axis1 sebagai vertikal dan horizontal x)
      20. Modifikasi Marker menjadi none (16)
        g23
        Gambar 6.1.4
      21. Pilih axis1 di jendela Editing (17)
      22. Pilih Mayor kutu tab di jendela Formatting (18)
      23. Modifikasi Nomor 10 (19)
      24. Modifikasi Min untuk 50000 dan Max untuk 140000 (20)
        g24
        Gambar 6.1.5
      25. Dengan sedikit format:
      26. Perubahan y1 dan nomor axis1 format (Formatting > Tick label (1,2) > Format untuk% g)
        1. Gunakan Insert > Tambahkan bentuk
        2. Tambahkan baris untuk menghubungkan jalur Sehingga hasilnya akan Nampak seperti gambar 6.1.6 dibawah ini;
          g25
          Gambar 6.1.6
    7. Sumbu Sekunder Multible
      Tutorial untuk membuat plot dengan sumbu multible, langkah-langkahnya sebagai berikut;
      1. Impor data ke Veusz
      2. Ubah dokumen witdh dan tinggi
        1. Titik tersebut adalah untuk membuat plot sedikit lebih lebar sehingga semua sumbu vertikal tambahan saling cocok dengan baik (misalnya: lebar 20cm, tinggi 15cm). Dalam contoh ini akan ada 4 vertikal (y) sumbu dan 1 bersama horisontal (x) axis. Secara default, veusz akan menghasilkan satu grafik (Graph1) dengan satu horisontal sumbu x dan satu vertikal sumbu y.
          g26
          Gambar 7.1
        2. Tambahkan lebih banyak sumbu
          Untuk contoh ini kita perlu menambahkan 3 lebih vertikal (y) sumbu. Untuk melakukan itu, pilih “Insert” dari menu bar dan dari menu drop down pilih “Add axis”, atau cukup klik pada tombol “Add axis” pada jendela utama.
          g27
          Gambar 7.1.2
        3. Ulangi langkah sebelumnya selama masih memiliki tiga sumbu yang lainnya
          g28
          Gambar 7.1.3
        4. Untuk mengubah nama sumbu, klik ganda pada nama sumbu di “Editing- Veusz” jendela. Dan mengubah namanya, misalkan “y1”; “y2”, “y3”, “y4”.
          g29
          Gambar 7.1.4
        5. Konfigurasi sumbu
          Pastikan bahwa: sumbu x berarah horizontal dan semua sumbu y ertical. Jika kita klik pada widget sumbu di “Editing-Veusz” jendela dapat mengubah arah dari “Properties – Veusz” jendela.
          g30
          Gambar 7.1.5
        6. Saat semua sumbu berkumpul di sisi kiri plot (“posisi Axis” 0 di jendela Properites). Ubah (Axis posisi) nilai sumbu bergerak, 1 adalah sisi kanan dan 0,5 adalah tengah. Atau dengan memilih widget sumbu di “Editing” jendela akan highlight, lalu pilih sumbu dalam jendela plot dan gunakan mouse untuk memindahkannya.
          g31
          Gambar 7.1.6
        7. Mengubah “posisi Axis” nilai untuk semua y sumbu sehingga;
          y1 = 0
          y2 = 0,1
          y3 = 1
          y4 = 0,9
          Hasilnya seperti gambar di bawah ini. Yaitu, pilih “Graph1” dari jendela Editing dan ubah ukuran area grafik – kemudian seret penanda kotak hitam di sudut area grafik highlihted.
          g32
          Gambar 7.1.7
        8. jika ingin menyesuaikan horisontal sumbu x. Maka pilih sumbu x pada widget dari jendela Editing dan ubah posisi Min untuk 0,13 dan posisi Max ke 0,87. Kemudian sumbu axis horizintal akan dimulai setelah dan sebelum sumbu vertikal berhenti.g33Gambar 7.1.8
        9. Menambahkan poin data (plot)
          Untuk menambahkan titik data (plot) ke dokumen. Pilih Graph1 dari Editing jendela dan dari jendela utama menu pilih Insert > Add xy (atau dengan tombol bertanda panah di bawah). Perintah ini akan menambahkan “xy1” pencar pada grafik, klik dua kali diatasnya untuk mengganti nama. Pilih “xy1” di widget dari jendela Editing dan ubah properti dari jendela Properties sehingga:
          X = x Data
          Y = Sin Data
          Sumbu X = x
          Y axis = y1
          g34
          Gambar 7.1.9
        10. Tambahkan lebih banyak “xy”, ubah namanya untuk “sebab”, “baik”, dan “turun”, untuk setiap xy bersifat perubahan pencar, sehingga:
          g37
          Maka hasilnya sama dengan:
          g35
          Gambar 7.1.10
        11. Lalu beri beberapa format agar terlihat nampak lebih baik. Pilih widget (axis atau xy) dari jendela Editing kemudian ubah parameter di jendela Formatting. Maka hasilnya seperti gambar 7.1.11 dibawah ini;
          g36
          Gambar 7.1.11

        E. Pemanfaatan veusz

        Manfaat perangkat lunak veusz ini sendiri yaitu sebagai postscript yang dapat dipublikasikan, dan dirancang untuk membuat PDF dan SVG output, yang merupakan paket plot ilmu pengetahuan. Paket tersebut tertanam dalam script Python yang dapat membuat script yang akan diberikan dengan antarmuka grafis yang mudah digunakan dan antarmuka baris perintah. Hal ini dibangun dimasing-masing komponen grafik secara modular. Dan dapat mengubah maupun mengatur data secara interaktif atau dapat dibuat dari dalam program.
        Perangkat lunak ini juga sangat membantu dan bermanfaat bagi semua system operasi baik itu, Microsoft, Linux, Mac IOS, dan system operasi yang lain. Perangkat ini pun sangat memudahkan bagi para pekerja, hampir disemua bidang untuk membuat suatu grafik dengan kontur-konturnya, karena kita hanya tinggal memasukan dataset yang telah kita buat kedalam veusz dan jadilah sebuah plot ataupun grafik yang diinginkan.
        Namun yang paling penting adalah pemanfaatan perangkat lunak ini (veusz) untuk cubehelix. Veusz begitu sangat membantu dalam pembuatan plot dan grafik-grafik yang begitu merumitkan. Veusz mengandung titik picker untuk mengidentifikasi titik-titik pada grafik. Dan menurut data, titik warna widget pada Plot Data dapat diatur.sehingga cubehelix membantu merubah warna titik-titik pada setiap plot ataupun grafik pada veusz. Dengan begitu para programmar atau orang yang memakai perangkat lunak ini, tidak perlu pusing memikirkan warna di setiap titik-titik warna pada plot mereka, karena ketika dataset dimasukkan kita dapat mengatur warna yang diinginkan pada bagian pnegaturan titik widget.

BAB 5
KESIMPULAN

Cubehelix adalah skema warna bagian dari warna hitam dan putih. Cubehelix tidak selalu memiliki palet warna yang paling artistic, tetapi memiliki keuntungan untuk memudahkan orang-orang yang buta warna dapat melihat warna tersebut. Dengan mengubah berbagai pengaturan, banyak variasi pada “CubeHelix” skema yang mungkin. Biasanya cubehelix juga digunakan sebagai pemetaan negara dan kependudukan, menentukan kontur, dan degradasi warna.
Cubehelix digunakan untuk menampilkan gambar Intensitas Astronomi. Skema ini dimaksudkan untuk menjadi monoton meningkat di kecerahan saat ditampilkan di greyscale ketika dicetak hitam putih. Meskipun Grayscale merupakan suatu standar pemodelan warna, representase eksak dari suatu warna keabuan dapat sangat bervariasi, sebagai contoh dalam kasus pencetakan sangat dipengaruhi oleh kondisi mesin printer. Tidak memiliki peningkatan yang mendasari dalam persepsi kecerahan warna yang digunakan. Fungsi mengevaluasi heliks yang bergerak melalui RGB “kubus”, mulai dari hitam (0,0,0) dan berakhir pada putih (1,1,1).
Fitur yang paling penting mengenai cubehelix adalah bahwa dapat mencetak baik dalam warna dan hitam putih. Cubehelix dapat menghemat banyak waktu ketika membuat angka untuk publikasi di mana warna hanya tersedia secara online. Cubehelix menyelesaikan ini dengan bersepeda melalui kubus RGB, sambil terus meningkatkan saturasi (hitam putih). Cubehelix dapat mencetak pemetaan kontur anda yang menakjubkan dan benar-benar memahaminya. Ini memiliki fungsi ganda untuk menampilkan angka pada proyektor. Jika saluran merah padam atau kuning lemah, plot Anda akan menjadi antipeluru .
Dalam membuat cubehelix, kami menggunakan software veusz for windows. Aplikasi ini adalah open source dan cross-platform proyek software yang menyediakan pengguna dengan aplikasi merencanakan ilmiah yang unik dan kompleks, khusus dirancang untuk memungkinkan pengguna untuk membuat PDF dan output Postscript yang siap untuk dipublikasikan.
Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa pyhton, PyQt dan NumPy. Software ini tersedia secara gratis bagi siapa saja untuk mendistribusikan di bawah ketentuan GPL (General Public License) yang banyak digunakan untuk lisensi perangkat lunak yang tidak berbayar atau gratis, yang menjamin para pengguna (individu, organisasi, perusahaan) dalam kebebasan untuk menjalakan, studi, menyebarluaskan dan memodifikasi suatu prangkat lunak atau software. Hal ini di rancang untuk menghasilkan publikasi plots yang berkualitas.
Program ini menghasilkan plot dalam format vektor yang sudah populer seperti PDF, PostScript dan SVG. Ini adalah cross-platform, bekerja di bawah Microsoft Windows, Mac OS X dan Unix / Linux. Data dapat dibaca dari teks, CSV, HDF5 atau FITS file. Selain itu, Anda juga dapat memasukkan, memanipulasi atau memeriksa data dari dalam aplikasi .
Fitur utama termasuk kemampuan untuk membuat grafik garis, gambar, histogram, plot XY, kotak plot, bentuk, plot polar, plot terner, plot kontur, dan vektor plot lapangan, tiga antarmuka pengguna (grafis, CLI dan scripting), serta kemampuan untuk merancang tata letak yang kompleks.
Selain itu, aplikasi ini mampu memanipulasi dan menciptakan dataset, data capture dari sumber eksternal, membuat dataset baru yang terkait dengan dataset yang ada, data impor dalam format baru, dan impor fungsi Python eksternal.
Namun yang paling penting adalah pemanfaatan perangkat lunak ini (veusz) untuk cubehelix. Veusz begitu sangat membantu dalam pembuatan plot dan grafik-grafik yang begitu merumitkan. Veusz mengandung titik picker untuk mengidentifikasi titik-titik pada grafik. Dan menurut data, titik warna widget pada Plot Data dapat diatur.sehingga cubehelix membantu merubah warna titik-titik pada setiap plot ataupun grafik pada veusz. Dengan begitu para programmar atau orang yang memakai perangkat lunak ini, tidak perlu pusing memikirkan warna di setiap titik-titik warna pada plot mereka, karena ketika dataset dimasukkan kita dapat mengatur warna yang diinginkan pada bagian pnegaturan titik widget.

SARAN

Sebaiknya dilakukan pengupdetan program pada perangkat lunak veusz, agar gambar yang dihasilkan tidak hanya dengan 1D dan 2D namun dapat pula 3D dengan penambahan sumbu x,y,z. Sehingga dapat memberikan suatu perkembangan dalam model 3 dimensi.

DAFTAR PUSTAKA

B. Hill, Roger, and Vorhagen. 1997. Comparative Analysis of the Quantization of Color Spaces on the Basis of the CIELAB Color-Difference Formula. Aachen University of Technology.
Chet S. Haasee and Gary W.. Modeling Pigmented Materials for Realistic Image Synthesis. University Oregon
Huiwen Chang dkk. 2015. Palette-based Photo Recoloring
Yongjin Kim, Cheolhun Jang, dkk. Robust Color-to gray via Nonlinear Global Mapping. Pohang University of Science and Technology
http://downloadbee.com/Veusz-untuk-Linux-1.11-software-id.html
http://freecode.com/projects/veusz/releases%3Fpage%3D2&prev
https://github.com/jeremysanders/veusz/blob/master/veusz/windows/tutorial.py
http://home.gna.org/veusz/&usg
http://id.softoware.net/science-software/download-veusz-49425-for-windows-vista-os.html
https://jiffyclub.github.io/palettable/cubehelix/
http://kerja.forumwarga.web.id/IT/en/free-science-2053/Veusz_16038_kerja-forumwarga.html
https://osdn.jp/projects/freshmeat_veusz/releases/&prev
https://sites.google.com/a/m-artwork.eu/veusz-tutorials/home/import-excel-data&usg
https://sites.google.com/a/m-artwork.eu/veusz-tutorials/home/errorbars&usg
https://sites.google.com/a/m-artwork.eu/veusz-tutorials/home/multible-secondary-axes&usg
https://sites.google.com/a/m-artwork.eu/veusz-tutorials/home/multible-vertical-axes&usg
https://sites.google.com/a/m-artwork.eu/veusz-tutorials/home/plot-in-plot&usg
http://veusz.laymansoftware.com/free-download-18975.html
http://www.appropedia.org/Veusz:_MOST&prev
http://www.ilkom.fmipa.ipb.ac.id/Penggunaan-Warna
http://www.ifweassume.com/2013/05/cubehelix-or-how-i-learned-to-love.html
http://www.ifweassume.com/2014/04/cubehelix-colormap-for-python.html
https://www-xray.ast.cam.ac.uk/~jss/lecture/computing/notes/out/plotting_graphics/&prev
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html